Mengenal Jenis Dan Macam Macam Investasi Pada Umumnya

Mengenal Jenis Dan Macam Macam Investasi Pada Umumnya

Macam macam investasi pada umumnya terbagi kedalam dua jenis, yakni investasi jangka pendek serta investasi jangka panjang. Dimana kedua jenis investasi tersebut sebetulnya dapat dinikmati oleh siapa saja. Termasuk para karyawan dan mahasiswa. Yap, kamu hanya perlu memilih satu dari sekian banyak instrumen investasi yang paling cocok dengan kebutuhanmu. Atau dengan kata lain, kamu tidak perlu menunggu “kaya” dulu untuk dapat berinvestasi. Berapa pun modal atau pendapatan yang kamu miliki saat ini, kamu tetap dapat berinvestasi.

Jenis dan Macam-macam Investasi

Inilah Macam Macam Investasi Pada Umumnya

Namun sebelum memulainya, kamu amat dianjurkan untuk memiliki pengetahuan yang baik tentang hal ini. Minimal hingga kamu betul-betul yakin instrumen investasi mana yang paling cocok dengan kebutuhanmu saat ini. Nah, bagi kamu yang tengah mempertimbangkan hal ini. Berikut macam-macam investasi yang perlu kamu ketahui

1. Deposito

Hampir setiap kita rasanya pernah mendengar istilah yang satu ini. Namun apa sebetulnya desposito itu? Deposito sendiri merupakan salah satu instrumen investasi jangka pendek yang terbilang cukup aman dengan resiko yang juga amat kecil. Kamu hanya perlu menyimpan sejumlah uang yang kamu miliki disalah satu bank yang cukup kamu percaya. Persis saat kamu hendak menabung. Bedanya, ada jangka waktu tertentu yang harus kamu pilih jika ingin menyimpannya dalam bentuk deposito. Yakni 1, 3, 5, 9, 12, hingga 24 bulan. Dengan imbal hasil yang berkisar antara 5 hingga 8% setiap tahun. Semakin banyak dana yang kamu investasikan kedalam deposito maka akan semakin besar pula imbal hasil yang akan kamu dapatkan. Begitupula dengan tenor atau jangka waktunya. Semakin lama jangka waktu yang kamu pilih, maka semakin besar pula persentasi imbal hasil yang akan kamu terima.

Namun berbeda dengan tabungan, kamu hanya dapat mengambil sebagian atau seluruh dana yang kamu miliki setelah melewati tanggal jatuh tempo. Itu artinya, jika kamu berniat untuk mengambilnya sebelum tanggal jatuh tempo, ada penalti atau denda yang harus kamu bayarkan.

2. Reksadana

Seperti halnya deposito, kamu tidak memerlukan skill atau keahlian tertentu untuk menginvestasikan dana yang kamu miliki di reksadana. Hal ini karena seluruh dana yang kamu investasikan, akan langsung dikelola oleh seorang manajer investasi. Dialah yang nantinya akan mendistribusikan seluruh dana yang terkumpul, kedalam berbagai instrumen investasi yang tersedia dipasar modal. Itulah mengapa, imbal hasil yang akan kamu dapatkan juga relatif lebih tinggi dari pada deposito. Sekalipun begitu, kamu tetap dianjurkan untuk mengecek track record-nya terlebih dahulu, dan mempelajari profil resiko yang mungkin terjadi.

Nah, buat kamu yang tertarik untuk berinvestasi dalam bentuk reksadana. Ada 5 macam reksadana yang bisa kamu pilih, yakni; reksadana saham, reksadana pasar uang, reksadana index, reksadana pendapatan tetap serta reksadana campuran.

3. Emas atau logam mulia

Bagi kamu yang ingin berinvetasi dalam instrumen yang berwujud. Kamu bisa menginvestasikan danamu dalam bentuk emas atau logam mulia. Hal ini karena nilai jualnya yang tergolong cukup stabil. Namun jika enggan membeli emas batangan, kamu bisa membelinya dalam bentuk digital. Yap, berbagai marketplace besar kini telah menyediakan fasilitas menabung emas untuk para customer-nya. Ada yang bahkan berafiliasi langsung dengan pegadaian. Dengan begitu, kamu tidak perlu khawatir dengan resiko kehilangan yang mungkin terjadi karena adanya pencurian.

4. Properti

Para pemodal besar, umumnya lebih suka menginvestasikan dana mereka dalam bentuk properti. Entah itu apartemen, rumah tinggal, maupun kos-kosan. Hal ini karena nilai jualnya yang akan terus meningkat. Selain itu, mereka dapat lebih dulu menyewakannya sembari menunggu waktu yang tepat untuk menjualnya.

5. Franchise

Bagi kamu yang ingin berinvestasi sembari membuka sebuah bisnis atau usaha tertentu. Kamu bisa menginvetasikan danamu untuk membuka sebuah bisnis franchise. Kamu hanya perlu membayarkan franchise fee atau royalty fee kepada pihak waralaba serta menggaji beberapa karyawan. Atau dengan kata lain, kamu tidak perlu mengelolanya sendiri.

6. Saham

Jika cukup siap untuk mengambil resiko, kamu bisa mencoba menginvestasikan danamu dipasar saham. Namun sebelum terjun ke instrumen yang satu ini, kamu amat dianjurkan untuk mempelajari seluk beluknya terlebih dahulu. Karena resiko kerugiannya pun terbilang cukup besar.

Nah, itulah 6 macam investasi yang bisa kamu pertimbangkan. Pilihlah instrumen yang paling sesuai dengan kebutuhan serta modal yang kamu miliki.

Dear GOD, Thank you so much for all Your stupid blessing to stupid people like me :)

Share:

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.