Para pria harus tetap berhati-hati pada virus HPV. Pasalnya, virus penyebab kanker serviks ini dapat pula menyerang pria.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa kanker serviks adalah kanker nomor 4 yang paling sering dialami wanita. Namun ruapnya, bukan hanya wanita, virus penyebab kanker serviks, yaitu Human Papilloma Virus (HPV), ternyata juga bisa menyerang pria.
Pria waspada kanker serviks
Seperti dijelaskan di atas, virus HPV juga bisa menginfeksi pria. Namun sayang, menurut dr. Andika Widyatama dari KlikDokter, banyak pria yang sudah terinfeksi HPV tidak menampakkan gejala sama sekali. Mereka dapat menularkan HPV kepada orang lain lewat hubungan seksual, baik melalui vagina atau anus, hingga oral sex.
Peningkatan risiko infeksi HPV pada pria dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain karena memiliki beberapa pasangan seksual, penurunan sistem imunitas tubuh, adanya lesi pada kulit, tidak sunat, serta mengalami kontak langsung dengan kutil atau benda yang baru terkontaminasi HPV.
“Kalaupun muncul gejala, infeksi virus HPV sering ditunjukkan dengan munculnya kutil pada penis, testis, anus, lipatan paha, paha, dan lidah. Kutil yang muncul dapat tunggal atau berkelompok,” kata dr. Andika.
Biasanya, kutil yang disebabkan HPV tersebut tidak terasa nyeri. Kutil akan muncul dalam waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan sejak adanya kontak seksual dengan orang yang sudah terinfeksi HPV.
Penanganan infeksi virus HPV
Perubahan apa pun pada kulit penis atau jaringan sekitar anus, seperti kutil, luka, borok, bercak putih, atau lepuhan, patut dicurigai sebagai gejala infeksi HPV. Jika mengalaminya, Anda dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Jika sudah dipastikan terjangkit HPV, ada beberapa pilihan terapi yang dapat dilakukan. Kutil kelamin biasanya dapat diterapi dengan pemberian obat-obatan atau pembedahan. Sementara itu, kanker dapat diterapi dengan kombinasi tindakan pembedahan, radioterapi, atau kemoterapi.
Anda para pria, tetaplah berhati-hati pada virus kanker serviks. Agar tidak terinfeksi, sebaiknya Anda melakukan upaya pencegahan, misalnya dengan melakukan vaksinasi HPV dan menggunakan kondom saat berhubungan seksual. Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan?
Leave a Comment