Melalui program Kampung Berseri Astra, PT ASTRA INTERNATIONAL TBK kembali membangkitkan semangat peduli negeri lewat kontribusi nyata mereka di 77 wilayah yang terpilih sebagai Kampung Berseri Astra. Di ke-77 wilayah ini, PT Astra bertekad untuk membangun negeri dengan meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat dengan berpatokan pada empat pilar utama, yakni Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan dan Kesehatan. Dan demi mewujudkan cita-cita tersebut, PT Astra memilih untuk tidak menyalurkan bantuan mereka dalam bentuk uang, melainkan langsung dalam bentuk barang atau pelayanan yang dibutuhkan oleh warga setempat. Hal ini bertujuan, agar bantuan yang mereka berikan dapat betul-betul tersalurkan dengan baik dan dapat terus dinikmati secara berkelanjutan oleh para warga.
Nah, diantara ke-77 wilayah tersebut. Pulau Pramuka terpilih menjadi salah satu Kampung Berseri Astra, mewakili KBA Pulau Seribu. Mendengar nama Pulau Pramuka, yang langsung terlintas dipikiran kita bisa jadi adalah suasana liburan dipinggir pantai atau wisata bahari nan eksotis dengan menaiki kapal speedboat. Karena pulau cantik yang satu ini, biasanya memang menjadi tujuan wisata terdekat bagi masyarakat ibukota. Namun tahukah Anda? dibalik keindahannya, Pulau Pramuka ternyata menyimpan sebuah masalah pelik yang tak kunjung usai hingga hari ini. Yap, tumpukan sampah. Tak hanya Pulau Pramuka sebetulnya, namun nyaris semua pulau di kepulauan seribu mengalami masalah yang seragam.
Hal ini disebabkan oleh limbah plastik yang terbawa arus hingga sampai ke bibir pantai. Yang makin diperparah dengan limbah rumah tangga dari warga setempat dan sampah-sampah botol plastik serta bungkusan makanan ringan yang dibuang oleh para wisatawan yang berkunjung. Sampah-sampah non organik inilah yang kemudian menjadi masalah serius, terutama bagi ekosistem disekitar pulau, baik itu ekosistem laut maupun ekosistem darat. Banyak benih mangrove dan terumbu karang yang justru mati sebelum mulai bertumbuh. Belum lagi, kandungan yang terkandung dalam limbah plastik ini tak jarang juga mengganggu ekosistem biota laut disekitar pulau. Menyedihkan bukan?
Atas dasar inilah PT ASTRA INTERNATIONAL TBK memilih Pulau Pramuka sebagai KBA Pulau Seribu. Harapannya, agar dalam waktu dekat, masalah pelik terkait limbah plastik atau sampah non organik ini dapat mulai teratasi dengan baik. Sehingga tidak ada lagi gundukan sampah yang menggunung dan mengganggu ekosistem alam disekitarnya.
Empat Pilar Program KBA Pulau Seribu (Pulau Pramuka)
Pilar Pendidikan KBA Pulau Seribu
Di sektor pendidikan, PT Astra memberikan pendampingan sekolah adiwiyata, yang juga merupakan program dari Kementrian Lingkungan Hidup untuk menumbuhkan kesadaran para guru, siswa dan seluruh warga sekolah untuk turut serta melestarian lingkungan disekitar mereka. Selain itu, PT Astra juga memanfaatkan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak atau yang kerap kita kenal dengan istilah RPTRA untuk dikembangkan menjadi fasilitas pendidikan anak usia dini (PAUD) bagi warga sekitar. Dan bagi para siswa-siswi di pulau ini, PT Astra jg menyediakan beasiswa pendidikan baik bagi mereka yang berprestasi secara akademik, maupun bagi mereka yang menoreh prestasi non akademik dibidang olahraga.
Pilar Kewirausahaan KBA Pulau Seribu
Salah satu pohon buah yang bisa dengan mudah Anda temui di KBA Pulau Seribu adalah Pohon Sukun. Dan menurut banyak orang, buah sukun yang berasal dari pulau seribu memiliki cita rasa yang terbilang cukup enak. Tak heran jika kemudian, warga sekitar memanfaatkannya sebagai salah satu produk unggulan dari Pulau Seribu. Dan disinilah PT Astra turut ambil bagian dalam melakukan pembinaan, khususnya bagi UMKM yang selama ini mengolah buah sukun menjadi keripik sukun.
Pilar Kesehatan KBA Pulau Seribu
Dalam rangka mendukung Program Indonesia Sehat, di KBA Pulau Seribu pun PT Astra memberikan pelatihan kepada para kader posyandu yang berasal dari warga sekitar. Berbekal pelatihan tersebut, para kader posyandu di Pulau Pramuka diharapkan dapat lebih tanggap untuk melayani kebutuhan masyarakat sekitar.
Pilar Lingkungan KBA Pulau Seribu
Di sektor lingkungan, fokus utama PT Astra, tetap pada masalah limbah plastik dan sampah non organik. Untuk itulah kegiatan warga Kampung Berseri Astra Pulau Seribu tetap di fokuskan pada pengelolaan bank sampah yang telah disediakan dititik-titik tertentu. Dengan adanya bank sampah ini, warga diharapkan dapat lebih aktif dalam memilah, mana yang merupakan limbah organik dan mana yang merupakan limbah non-organik. Setelah melalui tahap pengelompokan, sampah-sampah organik nantinya akan diolah menjadi biogas untuk keperluan memasak sehari-hari. Sampah-sampah ini nantinya akan diolah menggunakan alat biodigester. Sementara sampah-sampah non organik, seperti botol plastik akan diolah menjadi bata ramah lingkungan (ecobrick). Dan untuk limbah yang sulit diurai seperti styrofoam, warga dapat memanfaatkannya sebagai bahan baku pembuatan karya seni maupun kerajinan tangan untuk kemudian diajarkan disekolah-sekolah.
Selain soal pengelolaan sampah, warga sekitar juga dihimbau untuk menampung air hujan sebagai persediaan air bersih mereka. Merekapun diajarkan untuk bercocok tanam dengan menanam sayuran organik dengan memanfaatkan lahan kosong dihalaman rumah mereka masing-masing.
Melalui program Kampung Berseri Astra dan pembinaan yang terus mereka lakukan, PT Astra berharap cita-cita warga sekitar untuk mewujudkan “pulau bebas sampah” dapat segera terwujud dalam beberapa tahun mendatang. Pulauku Nol Sampah, begitulah semangat yang selalu dikobarkan warga Kampung Berseri Astra Pulau Seribu. Semoga dimasa yang akan datang, akan ada lebih banyak lagi program serupa dari PT Astra yang dapat terus dinikmati oleh kita semua. Dan bukan tidak mungkin program yang telah dimulai ini, akan terus dilanjutkan oleh pihak-pihak lain yang punya kepedulian serupa.
Terima kasih Astra, terima kasih atas kontribusimu bagi bangsa ini 🙂
Leave a Comment