Sebuah ruangan dapat dikatakan lembap saat uap air yang ada didalamnya berkisar dalam jumlah yang cukup banyak. Idealnya, kelembapan udara didalam rumah berkisar antara 30 – 50%. Sementara dikamar tidur, 40 – 60%. Hal ini berkaitan erat dengan kualitas udara yang ada didalam rumah. Tentu, sebagai negara beriklim tropis Indonesia memiliki kelembapan udara yang jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain yang memiliki musim dingin. Itu mengapa, penting bagi kita untuk memastikan bahwa udara didalam rumah kita tidak terlampau lembap.
Mengapa udara didalam rumah tidak boleh terlalu lembap?
Tak hanya cukup mengganggu kenyamanan para penghuninya, rumah yang terlalu lembap nyatanya juga dapat berdampak buruk pada kesehatan para peghuninya. Berikut, alasannya:
1. Dapat memicu terjadinya rinitis alergi (hay fever)
Beberapa jenis jamur amat senang singgah diruangan yang cukup lembap. Dan seperti yang kita tahu, jamur sendiri merupakan salah satu alergen yang dapat memicu terjadinya rinitis alergi atau hay fever. Tak hanya jamur, alergen lain seperti tungau dan debu juga akan tumbuh subur diruangan yang cukup lembap. Maka jika hal ini terus dibiarkan, para penghuni rumah memiliki risiko yang jauh lebih besar untuk mengidap penyakit asma, alergi, hingga anafilaksis yang dapat menyebabkan sesak napas.
2. Memicu timbulnya berbagai penyakit kulit
Saat cuaca lembap, pori-pori kulit akan terbuka. Kondisi ini membuat kulit amat rentan terhadap minyak, kotoran hingga alergen yang dapat memicu timbulnya rasa gatal hingga kemerahan pada kulit yang biasa kita kenal dengan istilah eksim. Tak hanya eksim, udara yang terlalu lembap juga dapat memicu munculnya berbagai penyakit kulit lain seperti halnya jerawat.
3. Memicu munculnya serangga dan hama rumah tangga
Jika banyak serangga dan hama rumah tangga, seperti kecoa, laba-laba, cicak, hingga semut dan nyamuk yang bersarang dirumahmu. Maka besar kemungkinan, kelembapan udara yang ada didalam rumah ada dalam ambang yang cukup tinggi. Sebab berbagai serangga dan hama rumah tangga tersebut umumnya lebih senang bersarang ditempat-tempat yang lembap.
4. Mengganggu kualitas tidur
Rasa gerah dimalam hari bisa jadi salah satu tanda bahwa ruang kamarmu sudah terlampau lembap. Kondisi ini akan sangat mungkin meningkatkan kewaspadaanmu dimalam hari dan membuat kualitas tidur ikut terganggu.
Lantas bagaimana cara mengatasinya?
Cara mengatasi ruangan yang lembap
Untuk memastikan hal ini, kamu perlu menggunakan thermostat atau hygrometer untuk mengukur suhu dan kelembapan udara yang ada didalam rumah. Jika sudah betul-betul yakin, berikut beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi suhu ruangan yang terlalu lembap.
1. Mencari sumber kelembapan
Ruangan yang lembap bisa disebabkan oleh banyak hal, bisa karena adanya kebocoran pada installasi AC, kebocoran atap rumah, hingga ventilasi dan pencahayaan yang kurang pada ruangan tersebut. Tugas pertamamu adalah menemukan sumber kelembapan utamanya terlebih dahulu. Jika sumber kelembapan berasal dari kebocoran AC, kamu perlu memanggil tukang service AC untuk membersihkan serta memperbaikinya terlebih dahulu. Begitu pula jika sumber kerusakan berasal dari atap yang bocor, kamu perlu memanggil tukang bangunan untuk memperbaiki kebocoran tersebut.
2. Memasang jendela atau ventilasi
Tak hanya uap air berlebih, ruangan yang lembap juga dapat disebabkan oleh kurangnya sirkulasi udara dan pencahayaan alami yang masuk kedalam ruangan tersebut. Itu mengapa, salah satu cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan memasang jendela atau ventilasi udara. Tujuannya adalah supaya terjadi pertukaran udara didalam ruangan. Sementara untuk pencahayaannya, kamu bisa menggunakan genteng transparan. Berbagai penelitian mengungkapkan, bahwa tinggal diruangan yang lembap, dengan ventilasi udara dan pencahayaan alami yang buruk dapat meningkatkan risiko tuberculosis (TBC), sulit berkonsentrasi, hingga turunnya fokus dan mood seseorang.
3. Mengurangi barang yang menumpuk
Terlalu banyak barang didalam sebuah ruangan, juga akan membuat ruangan tersebut menjadi cukup lembap. Hal ini karena sirkulasi udara didalam ruangan tersebut ikut terganggu. Nah, jika sudah begini kamu perlu memilah barang mana yang sekiranya masih terpakai dan barang mana yang mesti kamu singkirkan untuk dibuang atau dimasukkan kedalam gudang. Hal ini akan sangat membantu mengurangi kelembapan didalam ruangan tersebut.
4. Memasang exhaust fan
Umumnya, exhaust fan dipasang di dekat dapur atau kamar mandi. Yakni tempat-tempat yang dirasa cukup lembap. Fungsinya adalah untuk menyedot dan membuang udara dari dalam ke luar, supaya sirkulasi udara menjadi lebih baik. Namun dalam kasus tertentu, kamu bisa memasangnya dikamar tidur atau ruangan lain yang tidak memiliki jendela atau ventilasi udara.
5. Menggunakan AC atau pendingin ruangan
Di suhu yang dingin, udara menjadi lebih kering. Hal ini karena suhu dingin mengandung uap air yang jauh lebih sedikit. Dengan kata lain, menggunakan AC atau pendingin ruangan dapat menjadi salah satu cara terbaik untuk mengatasi ruangan yang lembap. Jika mungkin, pilihlah AC yang sudah dilengkapi dengan fitur untuk menyesuaikan kelembapan udara didalam ruangan.
6. Menggunakan dehumidifier
Jika humidifier berfungsi untuk menambah kelembapan dalam sebuah ruangan, maka dehumidifier justru sebaliknya. Dehumidifier berfungsi untuk mengurangi kelembapan dalam sebuah ruangan dan menjadikannya lebih kering. Penggunaan dehumidifier turut mencegah pertumbuhan jamur dan tungau debu yang muncul akibat udara lembap.
7. Mengecat ulang dinding ruangan
Kamu bisa melapisi ulang dinding ruangan yang sudah dipenuhi jamur dengan cat anti-jamur. Namun lagi-lagi, kamu harus lebih dulu membereskan masalah utamanya.
Dan jika hal ini sudah teratasi, usahakan untuk selalu menjalani perilaku hidup bersih dan sehat untuk melindungi diri sendiri serta orang-orang terdekatmu dari ancaman penyakit.
Leave a Comment