Bagi kamu yang tengah mencari tahu perbedaan kadas dan kurap, keduanya merupakan penyakit kulit yang sama. Yakni kondisi dimana permukaan kulit terasa gatal dan muncul ruam merah seperti cincin (tinea corporis) yang disebabkan oleh infeksi jamur. Atau dengan kata lain, kadas sendiri sebetulnya merupakan sebutan lain untuk kurap.
Apa itu kurap (kadas)?
Kurap (kadas) sendiri merupakan jenis penyakit kulit menular yang disebabkan oleh tinea atau infeksi jamur. Ada 3 jenis jamur yang biasanya menjadi biang keladi penyakit ini yakni: microsporum, trichophyton, serta epidermophyton. Kadas bisa menular dari manusia ke manusia saat tengah bersentuhan langsung dengan orang yang terinfeksi, dari hewan ke manusia, benda ke manusia, hingga tanah ke manusia. Hal ini karena jamur penyebab kurap dapat hidup pada orang, hewan, atau benda yang terinfeksi dalam waktu yang relatif lama.
Siapa saja yang beresiko terinfeksi kurap (kadas)?
Umumnya, mereka yang tinggal didaerah tropis dan sering beraktivitas dibawah cuaca terik dan lembap menjadi orang-orang yang paling beresiko terkena kadas atau kurap. Begitupula dengan mereka yang hobi berenang. Meski demikian, kadas bisa diobati dengan mengoleskan krim atau salep antijamur ke bagian kulit yang terinfeksi. Dimana biasanya, krim atau salep antijamur bisa dengan mudah kita dapatkan di apotek tanpa perlu menggunakan resep dokter sama sekali. Namun jika kondisi tersebut tidak juga membaik setelah lebih dari 2 minggu, kamu amat dianjurkan untuk memeriksakannya ke dokter spesialis kulit agar dapat lebih cepat diobati dan tidak menyebar ke permukaan kulit lain.
Macam-macam kurap (kadas)
Berdasarkan area yang terinfeksi, kadas atau kurap kerap dibedakan menjadi beberapa istilah, yakni:
- Tinea corporis, jika yang terinfeksi adalah area sekitar badan atau tubuh
- Kutu air atau tinea pedis, jika yang terinfeksi adalah area sekitar kaki
- Tinea manuum, jika yang terinfeksi adalah area sekitar telapak tangan
- Tinea capitis, jika yang terinfeksi adalah area sekitar kulit kepala
- Tinea cruris, jika yang terinfeksi adalah area sekitar selangkangan, bokong, hingga paha bagian dalam
- Tinea unguium atau onikomikosis, jika yang terinfeksi adalah area sekitar kuku
- Tinea fasialis, jika yang terinfeksi adalah area sekitar muka atau wajah hingga kebagian jenggot (bagi para pria yang memilii jenggot cukup tebal)
Cara mencegah kurap (kadas)
Kurap (kadas) sendiri sebetulnya bisa dicegah dengan menjaga kebersihan tubuh. Seperti rajin mencuci tangan setelah memegang atau memberi makan hewan liar (misalnya kucing yang kita temui dijalan) maupun benda yang berada di fasilitas umum (seperti pegangan pada bus atau kendaraan umum lain). Usahakan juga untuk tidak berbagi atau menggunakan barang pribadi secara berbarengan dengan orang lain, misalnya menggunakan handuk atau sabun yang sama. Serta menjaga tubuh tetap kering, misalnya langsung handukan selepas berenang atau ganti baju setelah berolahraga.
Cara mengobati kurap (kadas)
Lantas bagaimana jika kita sudah terlanjur terinfeksi jamur penyebab kurap (kadas)? Adakah hal lain yang bisa kita lakukan untuk mempercepat pengobatannya selain mengoleskan krim atau salep antijamur? Tentu penggunaan krim atau salep antijamur, menjadi pengobatan utama yang harus tetap kamu jalani. Namun untuk mempercepat penyembuhannya, ada beberapa hal sederhana yang bisa kamu lakukan, yakni:
1. Jangan sekali-kali menggaruknya
Segatal apapun area kulit yang terinfeksi, usahakan untuk tidak menggaruknya. Karena dengan menggaruknya, kamu justru menyebabkan infeksi tersebut menyebar ke area kulit lain. Jika dirasa sangat gatal, kamu bisa mengompresnya dengan air dingin selama kurang lebih setengah jam.
2. Gunakan pakaian yang cukup longgar
Hingga betul-betul sembuh, usahakan untuk tidak mengenakan pakaian yang terlalu ketat. Hal ini untuk menghindari gesekan diarea sekitar kulit yang terinfeksi.
3. Rajin mencuci pakaian hingga sprei yang digunakan
Hal ini bertujuan agar kurap (kadas) tidak menyebar area lain pada kulit.
Nah, itulah pengertian dari kurap (kadas), penyebab hingga cara mencegah dan mengobatinya.
Leave a Comment