Benarkah Molase Jauh Lebih Sehat Dari Pada Gula Pasir

Molase Atau Tetes Tebus, Benarkah Jauh Lebih Sehat Dari Pada Gula Pasir?

Siapa sih yang nggak kenal sama gula pasir? Pemanis yang satu ini hampir tak pernah absen dari sajian makanan atau minuman yang biasa kita konsumsi setiap harinya. Namun, tahukah kamu bahwa dalam proses pembuatannya ada produk sampingan lain dari gula pasir yang juga dapat digunakan sebagai bahan pemanis? Yap, adalah molase atau tetes tebu yang kini mulai banyak digunakan sebagai alternatif pemanis pengganti gula pasir. Namun berbeda dengan gula pasir, molase atau tetes tebu berbentuk seperti sirup dengan tekstur yang kental dan warna hitam yang cukup pekat. Hampir seperti kecap.

Lantas, bagaimana prosesnya hingga tebu yang semestinya diolah menjadi gula pasir ini justru menyisakan produk sampingan berbentuk molase?

Mengenal Apa Itu Molase dan Jenis-jenisnya

Pada produksi gula pasir, tebu biasanya akan dihancurkan untuk diambil sari-sarinya. Sari atau air tebu inilah yang nantinya akan direbus atau dipanaskan hingga membentuk kristal gula. Nah, cairan yang tertinggal saat kristal gula diambil inilah yang kemudian kita kenal dengan istilah molase atau tetes tebu. Namun molase sendiri terbagi menjadi 3 jenis, yakni:

1. Molase Light (Light Molasses)

Sesuai namanya, molase light merupakan jenis yang paling ringan. Warnanya cukup terang, mirip dengan madu. Hal ini karena molase light berasal dari cairan produksi gula tebu tahap pertama. Dimana kandungan sukrosanya mencapai 65% atau sangat manis jika dibandingkan dengan molase jenis lain. Molase light biasanya digunakan sebagai saus untuk pancake dan wafel.

2. Molase Dark (Dark Molasses)

Jika molase light berasal dari rebusan tahap pertama, maka molase dark berasal dari rebusan tahap kedua. Itu mengapa warnanya jauh lebih pekat. Terlihat seperti kopi. Hal ini karena kandungan sukrosa yang ada didalamnya sudah sedikit berkurang. Yakni hanya 60%. Namun seperti halnya molase light, molase dark pun biasanya hanya digunakan dalam pembuatan kue. Misalnya, Gingerbread.

3. Molase blackstrap (Blackstrap Molasses)

Dan sesuai urut-urutannya molase blackstrap berasal dari sisa rebusan tahap ketiga. Teksturnya menyerupai sirup dengan warnanya hitam yang cukup pekat. Lebih pekat dari molase dark. Seperti kecap bisa dibilang. Aroma dan cita rasanya juga jauh lebih strong dan sedikit pahit dengan kandungan sukrosa mencapai 55% (masih cukup besar sebetulnya). Namun, berbeda dengan 2 jenis molase sebelumnya, molase blackstrap mengandung jauh lebih banyak nutrisi. Seperti: magnesium, mangan, tembaga, besi, selenium, kalsium, kalium, hingga vitamin B6. Meski begitu, molase blackstrap tetap tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai pemanis langsung, seperti halnya gula pasir.

Lantas bagaimana dengan pendapat yang mengatakan bahwa molase atau tetes tebu jauh lebih sehat dari pada gula pasir?

Benarkah Molase Jauh Lebih Sehat Dari Pada Gula Pasir?

Potensi Manfaat Molase

Hingga kini, belum ada laporan atau penelitian yang dapat menguatkan pendapat tersebut. Karena meski molase mengandung berbagai nutrisi mikro dan dapat dikatakan “sedikit” lebih sehat dari gula pasir. Namun kadar sukrosa yang ada didalamnya tetaplah cukup tinggi. Sehingga resiko untuk menderita berbagai peyakit akibat gula, seperti obesitas, diabetes tipe 2 hingga penyakit jantung masih tetap ada.

Namun supaya lebih fair, mari kita bahas potensi manfaatnya.

1. Menangkal radikal bebas

Selain berbagai nutrisi yang telah disebutkan diatas. Molase blackstrap juga diyakini kaya akan kandungan antioksidan, yang dapat menangkal radikal bebas. Kadarnya bahkan jauh lebih tinggi dibanding madu, nektar agave, dan sirup maple. Meski begitu, mengonsumsi buah dan sayur akan jauh lebih sehat ketimbang mengonsumsi molase secara langsung.

2. Baik untuk kesehatan tulang

Kandungan tembaga, zat besi, kalsium, dan selenium yang ada didalam molase blackstrap kerap dikait-kaitkan dengan manfaatnya untuk menjaga kesehatan tulang. Meski kadarnya bisa dikatakan cukup rendah jika dibandingkan dengan susu atau kacang-kacangan.

Dalam jumlah yang wajar, molase sejatinya masih cukup aman untuk dikonsumsi. Sama halnya seperti minum teh dengan tambahan gula pasir. Namun soal manfaat, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa molase jauh lebih sehat ketimbang gula pasir. Karena baik molase maupun gula pasir nyatanya sama-sama membuatmu lebih beresiko terkena obesitas dan diabetes tipe 2. Bahkan untuk kamu yang belum terbiasa mengonsumsinya secara langsung, mengonsumsi molase justru dapat membuatmu mengalami diare.

Namun lagi-lagi, pilihan ada ditanganmu. Jika mungkin, tentu kamu amat dianjurkan untuk menghindari gula berlebih dalam bentuk apapun. Termasuk gula pasir dan molase. Terlebih karena masih banyak jenis makanan atau minuman lain yang jauh lebih sehat dan aman untuk kamu konsumsi seperti sayur dan buah-buahan.

Dear GOD, Thank you so much for all Your stupid blessing to stupid people like me :)

Share:

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.