Manfaat Menulis Dengan Tangan

Inilah, 5 Manfaat Menulis Dengan Tangan

Berapa banyak dari kamu yang masih setia membuat catatan dengan menggunakan pena dan kertas? Jika ingin dihitung, jumlahnya mungkin tidak sebanyak dengan mereka yang kini menggunakan papan ketik atau layar sentuh. Yap, kehadiran gadget membuat kebiasaan menulis dengan tangan kian menurun dari waktu ke waktu. Berbagai aplikasi pengolah kata, notes hingga reminder kini mulai menggantikan peran kertas dan buku tulis. Padahal, menulis dengan tangan memiliki segudang manfaat.

Manfaat menulis dengan tangan

Berbagai studi menunjukkan bahwa menulis dengan tangan ternyata memberikan banyak manfaat, khususnya pada daya ingat dan kinerja otak seseorang. Namun pertanyaannya, kapan terakhir kali kita menulis dengan tangan? Sebagian dari kamu mungkin akan menjawab ketika masih duduk dibangku sekolah atau kuliah. Atau ada yang mungkin akan menjawab ketika menuliskan nama dan membubuhkan tanda tangan di daftar tamu undangan. Namun, kapan tepatnya hal itu kamu lakukan? Berminggu-minggu yang lalu? atau jangan-jangan sudah bertahun-tahun yang lalu. Dari sini kita tahu bahwa kebiasaan menulis dengan tangan sudah tidak lagi populer karena dianggap kurang praktis dan efisien. Padahal kebiasaan ini, ternyata memiliki beragam manfaat, seperti:

1. Mempertajam daya ingat

Menulis dapat mempertajam daya ingat

Saat masih sekolah dulu, setiap kita dituntut untuk membuat sebuah catatan atau rangkuman dari materi yang tengah kita pelajari. Ada beberapa guru yang mungkin juga akan memeriksanya setelah kita selesai mencatat dan memberikan “ponten” atau paraf diujung catatan tersebut.

Terpaksa atau tidak, kebiasaan ini tanpa sadar telah mempertajam daya ingat kita. Karena faktanya setiap orang akan lebih mudah mengingat sesuatu yang pernah dicatatnya ketimbang sesuatu yang hanya dibacanya. Yap, meski kita mungkin tidak dapat lagi mengingat kata demi kata atau dihalaman mana kita pernah mencatatnya. Namun jika ditanya, kita pasti dapat menjelaskan atau paling tidak menjabarkannya dengan bahasa kita sendiri.

Hal ini karena aktivitas saraf di otak turut meningkat saat kita menekan ujung pena ke secarik kertas, melihat huruf yang kita tulis, dan mendengar suara goresannya. Hal ini karena saat menulis, otak juga memproses apa yang sedang kita pikirkan, apa yang sedang kita dengar dan apa yang sedang kita lihat. Semakin banyak indra yang terlibat, maka semakin aktif pula kerja otak. Sayangnya, aktivitas semacam ini tidak terjadi di otak, saat kita membuat sebuah catatan dengan papan ketik atau layar sentuh, sebab semua huruf, angka ataupun simbol dapat dibuat dengan menggunakan gerakan yang sama. Berbeda saat kita menuliskannya dengan tangan, kita akan menggerakkan jari kita sesuai dengan bentuk huruf yang akan kita tulis.

Hal ini dipertegas dengan studi di Universitas Nebraska, Universitas Princeton dan University of California. Studi di ketiga kampus ini mendapati bahwa para pelajar yang menulis dengan tangan cenderung memiliki performa akademik yang lebih baik ketimbang teman-temannya yang mencatat dengan menggunakan gadget. Hal ini karena otak dapat menyimpan sebuah informasi lebih lama saat kita mencatatnya dengan tangan.

2. Meningkatkan kreativitas

Menulis dapat meningkatkan kreativitas

Dahulu orang membuat jurnal atau catatan dibuku diary mereka. Hari ini, berkat kemajuan zaman kita dapat membuat jurnal atau catatan serupa di media lain yang bisa dibaca oleh semua orang yakni melalui sebuah blog atau website. Atau bahkan sebuah notes di media sosial.

Namun jika diminta, untuk secara random menuliskan sebuah artikel dengan tema tertentu. Kira-kira siapa yang akan lebih dulu menyelesaikannya? mereka yang menuliskannya dengan pena dan kertas atau mereka yang mengetikkannya di sebuah blog atau website?

Jawabannya adalah mereka yang menuliskannya dengan pena dan kertas. Sementara orang yang menuliskannya dengan tangan mungkin sudah selesai dan mengumpulkan hasilnya, mereka yang mengetikkannya di blog mungkin masih berpikir tentang kalimat mana yang cocok untuk memulai atau mengakhiri pembahasan di artikel tersebut. Yap, tak hanya lebih runut dan terorganisir, mereka yang terbiasa menulis dengan tangan biasanya jauh lebih mudah dalam menuangkan sebuah ide atau gagasan karena otak sudah terbiasa untuk berpikir. Sehingga tercipta keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan.

3. Meningkatkan kemampuan linguistik

Menulis dapat meningkatkan kemampuan linguistik

Mereka yang terbiasa menulis dengan tangan, umumnya memiliki tata bahasa yang lebih baik, indah, dan sopan. Sehingga saat berkomunikasi dengan orang lain mereka acapkali menggunakan kalimat yang lebih berkualitas dan mudah dimengerti oleh lawan bicaranya, baik secara lisan maupun secara tertulis. Itu mengapa, saat mengirimkan pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp pun. Mereka sebisa mungkin tidak akan menggunakan singkatan atau istilah yang sukar dipahami. Hal ini karena tanpa sadar wawasan dan kemampuan linguistik mereka terus meningkat dari waktu ke waktu.

4. Mengurangi Depresi

Menulis dapat mengurangi depresi

Tentu, ada waktu-waktu tertentu dihidupmu dimana kamu merasa berat untuk mengatakannya pada orang lain, namu perlu mencurahkannya supaya merasa lega. Bagi kamu yang sedang ada di situasi ini, kamu mungkin bisa menuliskannya disebuah jurnal atau buku harian. Tuliskan semua hal yang tengah kamu rasakan dan ingin kamu utarakan. Tuliskan saja tanpa perlu memikirkannya sampai kamu merasa betul-betul tenang dan lega. Secara psikologis ini jauh lebih baik, ketimbang kamu mengumbar-umbar hal itu di media sosial dan meninggalkan jejak digital yang membuat orang lain mungkin akan menelusurinya dan justru menghakimimu dikemudian hari. Namun, jika sudah lebih tenang. Jangan lupa untuk mengutarakannya pada “Dia” yang sudah menciptakanmu. Karena hanya Dia yang dapat memberikanmu ketenangan dan kedamaian yang sejati.

5. Mencegah penuaan otak

Menulis dapat mencegah penuaan otak

Seiring bertambahnya usia, suka tidak suka setiap kita akan menghadapi risiko pikun atau demensia. Dan menurut berbagai studi, salah satu penyebabnya ternyata adalah karena otak jarang sekali diasah. Dimana hal ini makin diperparah dengan penggunaan gadget yang berlebih. Nah, salah satu cara termudah untuk mencegah atau melawannya adalah dengan kembali aktif menulis. Makin sering kamu menulis, maka akan semakin aktif pula kerja otak. Hal ini akan membantumu terhindar dari gangguan memori.

Tak ada kata terlambat untuk menulis, karena kamu bisa memulainya detik ini juga. Selamat menulis!

Dear GOD, Thank you so much for all Your stupid blessing to stupid people like me :)

Share:

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.