Perusahaan transportasi menjadi salah satu sektor yang cukup terdampak pasca pemberlakuan PSBB diberbagai daerah di Indonesia. Yap, mau tidak mau para pelaku usaha di sektor ini harus mulai beradaptasi. Khususnya dengan berbagai protokol kesehatan dan kebiasaan baru yang tengah digaungkan oleh pemerintah. Perusahaan ojek online misalnya, jika sebelum pandemi fokus utama bisnis mereka adalah untuk mengangkut penumpang. Maka dimasa pandemi ini, fokus utama bisnis mereka mulai bergeser ke jasa angkut barang dan makanan. Mengapa demikian? karena suka tidak suka, pandemi ini memang telah mengubah gaya hidup serta kebiasaan mobilitas di masyarakat.
Jika dulu kita bisa dengan leluasa bepergian kemana saja dan berkumpul dengan siapa saja. Maka saat ini, banyak diatara kita yang justru akan berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk keluar rumah. Terutama jika hal itu, kita anggap tidak terlalu penting atau mendesak. Yap, banyak orang yang merasa jauh lebih secure untuk tetap berada didalam rumah atau apartemen mereka, ketimbang bepergian ke suatu tempat. Terlebih bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Alasannya jelas, karena ada resiko penularan yang jauh lebih tinggi saat kita memutuskan untuk menggunakan kendaraan umum. Entahkah itu busway, MRT maupun ojek online. Dimana setiap kita pastilah telah menyadari resiko tersebut.
Solusi Bepergian di Saat Pandemi
Lantas bagaimana jika dalam waktu-waktu tertentu kita terpaksa harus bepergian ke suatu tempat? Adakah solusi lain yang dapat tetap memberikan rasa aman? Yap, jawabannya ada. Bagi kalian yang memang terpaksa harus bepergian keluar rumah, menyewa mobil bisa menjadi solusi terbaik.
Berikut beberapa alasan yang mendasarinya.
1. Minim kontak dengan orang asing
Dengan menyewa mobil, kita tidak perlu berdesak-desakan dengan penumpang lain. Bahkan boleh dibilang, satu-satunya orang asing yang berada 1 atap dengan kita hanyalah sang pengemudi mobil itu sendiri. Maka dengan menggunakan jasa sewa mobil, baik pengemudi maupun penumpang bisa sama-sama mematuhi protokol kesehatan untuk tetap menjaga jarak.
2. Lebih hemat waktu
Sedikitnya, ada 2 tahapan yang harus kita lalui saat hendak menggunakan kendaraan umum. Busway misalnya, sebelum diperbolehkan untuk menaiki armada bus mereka. Kita wajib melalui pengecekan suhu tubuh terlebih dahulu. Dimana setelah itu, kita masih harus menunggu giliran. Karena ada pembatasan jumlah penumpang yang diberlakukan oleh kementrian perhubungan. Bayangkan, berapa lama waktu yang harus kita habiskan untuk melewati kedua tahapan tersebut? Tentu saja, akan jauh lebih efisien jika kita memutuskan untuk menyewa sebuah mobil.
Protokol Kesehatan yang Wajib Diterapkan oleh Perusahaan Transportasi
Hanya masalahnya, belum semua penyedia jasa layanan sewa mobil menerapkan protokol kesehatan yang sesuai dengan standart yang diterbitkan oleh pemerintah. Maka sebagai pihak penyewa, kita harus cukup jeli dalam memilih.
Untungnya, sudah ada perusahaan transportasi yang menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat dalam layanan jasa mereka. Sebut saja TRAC yang juga merupakan salah satu lini bisnis dari PT. Serasi Autoraya (SERA). Sebagai salah satu perusahaan transportasi dan logistik terbaik di Indonesia, TRAC telah dipercaya oleh lebih dari 3.000 pelanggan yang berasal dari segmen corporate. Tak hanya itu, mereka juga telah mengelola lebih dari 24.800 armada kendaraan hingga rentang tahun 2020 ini. Sebuah pencapaian yang tentu saja dapat cukup membuktikan kualitas dari layanan yang mereka hadirkan.
Berikut, beberapa protokol kesehatan ala TRAC yang diharapkan mampu mencegah penyebaran Covid-19 dimasyarakat.
1. Sterilisasi kendaraan secara berkala
Setiap unit kendaraan yang di operasikan oleh TRAC akan dicuci terlebih dahulu, baik sebelum maupun setelah digunakan untuk mengantar penumpang. Tak hanya itu, TRAC juga mewajibkan seluruh kendaraan yang telah dicuci untuk di sterilisasi terlebih dahulu dengan menggunakan disinfektan.
2. Dilengkapi dengan hand sanitizer
Setiap armada TRAC juga telah dilengkapi degan hand sanitizer. Hal ini dilakukan, agar penumpang dapat merasa jauh lebih secure. Baik saat hendak menaiki mobil, maupun saat hendak meninggalkannya.
3. Memastikan kesehatan pengemudi
Yap, sebelum diizinkan untuk mengemudikan armada mereka. Para driver harus melewati pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu yang mencakup pengecekan suhu tubuh, dan pengecekan beberapa gejala kesehatan lain yang rentan terindikasi covid-19 seperti halnya batuk, pilek, flu, sakit tenggorokan dan gangguan pernafasan.
4. Wajib masker dan sarung tangan bagi setiap pengemudi TRAC
Pengemudi menjadi pihak yang paling rentan atau beresiko terjangkit covid-19. Maka untuk meminimalisir resiko ini, TRAC memberlakukan wajib masker dan sarung tangan bagi seluruh driver mereka.
5. Pembatasan jumlah penumpang
Beberapa waktu lalu, pemerintah melalui kementrian perhubungan memang telah menghapus aturan pembatasan jumlah penumpang sebanyak 50% pada kendaraan umum. Sekalipun begitu, seluruh perusahaan transportasi diharapkan dapat tetap mematuhi prokotol kesehatan dengan tidak mengangkut penumpang secara berlebih. Dan hal inilah yang coba diterapkan oleh TRAC dalam perusahaan transportasi mereka. Untuk armada mobil, TRAC hanya memperbolehkan 1 pengemudi + 3 penumpang. Begitu pula dengan minibus dan armada bus mereka.
Dengan menerapkan kelima protokol kesehatan tersebut, TRAC berharap masyarakat dapat merasa jauh lebih secure saat hendak bepergian keluar rumah.
Leave a Comment